Video Sudah FYP, tapi Keranjang Kuning Sepi? Alasan Kenapa Sulit Mendapatkan Order di TikTok Shop

kinito.eu.org Kalian pernah ngalamin ga sih bikin video di TikTok yang udah keren abis tapi Keranjang kuning sepi order di TikTok Shop? 

Nah, satu alasan kenapa keranjang kuning sepi bisa jadi gara-gara lo kurang sesuai target market. Kenalin pasar dan target lo biar bisa nge-jackpot lebih banyak pembeli di TikTok Shop!

Pendahuluan

Jadi, TikTok tuh media sosial yang lagi hits banget di kalangan anak muda. Di TikTok, lu bisa share video pendek dengan berbagai macem konten, seperti tarian, komedi, atau promosi produk. Nah, buat promosi produk, ada fitur TikTok Shop yang bisa dipake buat jualan produk.

Tapi, enggak semua video yang viral di TikTok bakal langsung laris manis di TikTok Shop. Banyak seller yang keluhkan soal ini, bahkan ada video di YouTube yang ngebahas masalah ini. Dalam video tersebut, seller nanya kenapa video mereka udah viral di For You Page (FYP) TikTok tapi enggak banyak yang beli.

Ada 3 alasan kenapa video yang viral di TikTok enggak efektif buat jualan di TikTok Shop. 

Pertama, video tersebut enggak relevan dengan produk yang dijual. Banyak video yang berhasil ngebuat orang heboh, tapi nggak nyambung sama produk yang diiklanin.

Misalnya, ada video kucing lucu yang viral di media sosial. Tapi, kalo video itu dipake buat promosi makanan anjing, ya enggak nyambung dong karena kucing dan anjing beda. Jadi, walaupun videonya sukses bikin heboh, kemungkinan besar enggak akan bantu meningkatkan penjualan produk makanan anjing.

Jadi, buat para pemasar, harus pastiin kalo video yang dibuat nyambung dengan produk yang dijual biar efektif buat promosi.

Alasan kedua kenapa iklan gak bisa bekerja maksimal. Ini karena bedanya antara hard selling sama soft selling, nih.

Jadi, kalo hard selling, tuh teknik pemasaran yang suka nunjukin produk langsung dan memaksa-maksa orang buat beli secepatnya. Beda sama soft selling yang lebih enak diajak ngobrol dan membangun hubungan, tujuannya supaya orang tertarik beli produknya.

Kalo iklan pakai hard selling, bisa-bisa calon pelanggan jadi risih dan merasa terganggu sama gaya promosi yang keblinger. Tapi kalo pake soft selling, orang jadi lebih engaged dan tertarik sama produk yang ditawarkan.

Tapi ya, sukses atau enggaknya hard selling atau soft selling di iklan, tergantung sama jenis produk dan siapa yang jadi target pasarnya. Oleh karena itu, penting banget buat pilih teknik pemasaran yang tepat, biar iklannya bisa berfungsi dengan baik.

Alasan ketiga kenapa iklan video gagal banget adalah banyak orang atau perusahaan yang repost video orang lain tanpa ngikutin konten yang relevan. Meski bisa nambahin view video, tapi nggak tentu efektif untuk meningkatin penjualan produk.

Mereka yang repost video orang lain biasanya nggak peduli konteks atau hubungannya dengan produk yang dijual. Jadi, video iklannya jadi nggak jelas pesannya atau nggak bisa mengarahkan calon pembeli buat beli produk.

Kalo kontennya nggak relevan, bisa bikin calon pembeli bingung dan meragukan kredibilitas produk yang dijual. Sebaiknya, perusahaan atau individu bikin iklan video yang kontennya relevan dan bisa jelasin dengan tepat tentang produk yang ditawarkan.

Kesimpulan

Jadi, bro, sebenernya gak selalu iklan yang viral itu bikin penjualan kranjang kuning tiktokshop meledak, loh. Ada beberapa alasan yang bisa jadi penyebabnya, seperti video gak nyambung sama produk yang dijual, cara promosi yang terlalu maksa, dan repost video yang gak ada hubungannya sama produknya. Makanya, penting banget nih buat pengiklan buat memperhatiin konteks dan strategi pemasaran yang cocok supaya iklannya berhasil sesuai harapan.